Malam gelap temani sepi
Secercah foton enggan menghampiri
Gelombang nada tiada menemani
Saat intuisi hanyalah ekspektasi
Saat kurasakan getaran cinta
Dengan kecepatan melebihi cahaya
Potensial tangga tak berdaya meluruhkannya
Mungkin ini hanya imajinasi hampa
Dunia kita ialah relativistik
Tampuk tahta bukan mekanika klasik
Tapi cintaku ini tetap deterministik
Dengan kesucian tanpa hukum probabilistik
Walau cinta ini tak bersambut
Walau luka ini sisakan takut
Namun nuraniku senantiasa terpaut
Layaknya katrol pesawat Atwood
Cinta ini takkan pernah bertepi
Seperti osilator harmonik tanpa terhenti
Semua rapi tersusun dalam hati
Bagai kristal tak cacat kisi
Akankah cinta ini kembali?
Menatap bayang indah rajutan mimpi
Ataukah khayal tetap berdiri?
Merusak angan dengan radiasi tinggi
Cintaku Padamu, oh Fisika…
Sendiriku tak sentuh pagi
Bayangmu bagai spektrumpelangi
Rindu ini enyahkan sengat mentari
Melayang jiwaku kalahkan gravitasi
Harapku ini t’lah semu
Apakah hatimu tak kenal diriku?
Meski cintaku tak habis untukmu
Abadi setiaku walau blackhole mengganggu
Cinta ini bagai atom Dalton
Selalu kekal layaknya bilangan baryon
Dengan interaksi kuat adanya pion
Takkan terbagi dalam nukleon
Tak seperti perang nuklir
Walau cinta ini harus berakhir
Saat partikel Higgs terlahir
Ataukah ini titik nadir?
Telah kuarungi gap energi
Untuk meraih cinta ini
Agar puing kasih terangkai kembali
Meski berada di lain galaksi
Saat waktu hilangkan rasa
Kujaga dirimu dalam setia
Karenamu cinta ini tak terhingga
Seperti luas alam semesta